Ramadhan ditengah wabah corona
Ramadhan Ditengah Wabah Corona
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Begini... mulailah Ramadhan tahun ini dengan rasa Syukur. Karena rasa syukur
yang akan memudahkan kita mencapai kualitas tinggi di Ramadhan ini.
Bertanya dalam renung.
Apakah Engkau marah Rabb-ku ?
Ketika sebelum ini adanya wabah ini
Masjid² Megah namun Sepi..
Musholla² Bertebaran namun Berdebu...
Taraweh Ramai namun hanya di Awal Ramadhan..
Lebaran katanya Mudik, namun tetap hanya notifikasi WA-lah yang saling
Bermaafan..
Saat tak dibebaskan lagi bagi kami bersujud di rumahMu yang suci,
Saat terbatasi bagi kami berjamaah dengan para jamaah saudara seiman kami,
Baru kami Paham :
Arti Kehilangan..
Betapa mulai sunyi pengeras suara masjid disekitaran kami dari celoteh kanak² dan
pujian²..
Betapa sepi jalanan depan rumah kami dari ramainya TPA dan ibu² yang hendak
pengajian...
Betapa terasa saat semua hal yang selama ini kami abaikan itu, telah
selanjutnya jadi pelarangan..
Nikmat yang Dicabut itu,
Barulah menggerogoti Relung Kedamaian..
Ya Allah,
Pesan Cinta apa yang ingin Kau sampaikan?
Atau memang sudah tak sudi lagi,
Engkau melihat wajah kami, mendengar keluh kesah kami, menatap tangis kami dan
meraba senyum bahagia kami di Rumah²Mu ?
Sementara kami,
Malah sering dan seringkali malas menuju masjid yg hanya beberapa langkah
dengan aman dan nyaman..
Ya Rabb kini kami sadar arti silahturahmi yang dulu kami anggap hanya basa
basi.
Sekarang kami tak bisa dalam kerumunan dan forum dakwah yang mendatangkan
banyak orang lagi..
Corona..
Mahluk Kecil Tak Nampak oleh Mata..
Namun mampu merusak Tatanan Ketenangan dunia..
Ya Rabb ramadhan kali ini terasa sepi dan hambar.
tidak ada sholat taraweh berjamaah, tadarrus ramai ramai, dan membangunkan
sahur sambil berkeliling kampung.
Apa Engkau Menyentil kami?
Ketika ada kesempatan,
Kami malah cukup mengumbar WA KoPas-an untuk bermaafan?
Jangan Kau cabut Nikmat ini ya Rabb..
Karena kini,
kami akhirnya benar² hanya bisa bertemu dalam tegur WA atau Kalimat Telpon dan
Pesan.
Hidupnya Mahluk Corona adalah semata mata atas KehendakMu.
Engkau yang Menghidupkan segalanya..
Engkaupun yang Mematikan segalanya.
Panggil kembali mahluk corona ke tubuh tubuh hewan seperti sebelumnya.
Cukupkan tugas mereka untuk mengingatkan kami semua.
Namun disamping itu kita jadi memahami apa artinya bersyukur,,
Kita ambil hikmah dari kejadian ini
Walaupun tidak tarawih dan rasa yang berbeda dengan tahun2 sebelumnya,
tapiii... ketahuliah... ini adalah Ramadhan terindah sepanjang sejarah umat
Islam. Ramadhan seindah ini harus diisi dengan ibadah yg lebih spesial
dibandingkan sebelum2nya.
Kenapa indah? Karena... sepanjang sejarah Ramadhan, kemaksiatan terendah
terjadi di tahun ini.
,Perjudian tutup, perzinahan turun drastis, khamr dihindari, peternakan babi ditutup.
Aurat, lebih2 lagi ditutup karena semua berlomba2 beli cadar.
Maka In Syaa Allah ibadah Ramadhan kita akan lebih nikmat. Belenggu Syaitan
lebih rapat dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Jadi... syukurilah... karena Anda berada di kurun masa terbaik.
Tinggal mengisi Ramadhan dengan apa yang biasa kita lakukan di masa2 Ramadhan
sebelumnya. Bedanya, kita sedang uzlah (menyepi, menyendiri). Sebuah amalan
utama yang biasa dilakukan ulama2 wara dan zuhud.
Ramadhan tahun ini bergabung 2 kemuliaan, yaitu Keutamaan Bulan Agung dan
keutamaan Beruzlah. Betapa indahnya Ramadhan tahun ini...
Tetap semangat menjalankan ibadah puasa Ramadhan 😇
Alhamdulillahirobilalamin🌹
Selamat Menunaikan Ibadah Ramadhan 1441 H.
By:
Laras Wijiati XI TAV