NEWS UPDATE :  

Artikel

MERAIH KEMENANGAN IDUL FITRI DITENGAH PANDEMI CORONA

MERAIH KEMENANGAN IDUL FITRI DITENGAH PANDEMI CORONA

                                                    بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

اللهُ أكْبَرُ اللهُ أكْبَرُ اللهُ أكْبَرُ، لا إِلهَ إِلاَّ اللهُ واللهُ أكْبَرُ اللهُ أكْبَرُ وَِللهِ الحَمْدُ 

Allaahu akbar Allaahu akbar Allaahu akbar, laa illaa haillallahuwaallaahuakbar Allaahu akbar walillaahil hamd"💫

 

Suara takbir berkumandang nan syahdu,,
Alunan suara bedug menggelegar mengiringi takbir di malam idul fitri.. ,
Malam yang penuh kemenangan ini, malam yang dinanti-nanti.. 
Menyentuh relung hati nurani ini,..
Rasa suka dan duka bercampur menjadi satu... 
Gemerlap cahaya rembulan dan bintang
menghiasi malam ini , semoga menyinari hati, dan menyirami hati manusia yang kekeringan...

Ramadhan beranjak pergi, 
berganti fajar fitri di pagi hari.. 
Suara ayam berkokok seakan ikut menyambut hari yang Indah ini...

Walaupun idul fitri kali ini berbeda, tetapi tak mengurangi niat kami untuk beribadah.. 
Kita harus optimis dan husnudzon kepada Allah bahwa Allah akan memberi kita kekuatan dalam menghadapi cobaan wabah ini dan dalam waktu dekat kita akan melalui ujian ini... 
Walaupun tidak ada takbir keliling, tidak ada sholat ied berjamaah ,sanak keluarga tidak lengkap,sungguh rasanya berbeda sekali.... 
tapi dengan semua itu kita belajar artinya bersyukur,,
Bersyukur atas  kenikmatan yang telah diberikan oleh Allah SWT..

Dihari kemenangan ini kita terhalang oleh jarak, 
Kita hanya bisa Bermanfaa-maafan,  ,bersilahturahmi melalui  smartphone saja tidak saling bejabat tangan,tidak saling bertatap muka, tak seperti tahun sebelumnya...         saat pertemuan harus terpisah oleh jarak. 
Dari hal itu kami baru paham, apa arti jarak yang sesungguhnya,, 
Dulu silahturahmi hanya kami anggap basa-basi, 
Namun sekarang kami baru mengerti... 
Setelah semua yang telah kami abaikan,, kini jadi pelarangan!

Cukup sudah corona,,!!!
Kau menyerang saat kami buta.Saat kami kerap lalai menyalakan api iman dalam dada. Saat kami terlalu bahagia dengan gemerlap dunia yang fana, dan lupa pada dosa-dosa.

Semoga reranting yang berpenyakit akan segera hilang.. 
Wahai Dzat yang bisa menghidupkan yang mati sesudah Fana, dengan kehendak-Mu semua ini Wahai sebaik pencipta angkatlah wabah ini..

Kami hanya ingin kembali berkumpul, bersilaturahmi,, seperti dulu lagi... 
Walau hanya sekedar bercengkrama.. 
Mungkin ini teguran karena kami sering lalai, Kami sadar ya Rabb..

Di bulan yang penuh kemenangan ini, kami ingin lebih dekat lagi denganmu, kami ingin kembali ke dekapanmu, dekapan sang Pencipta alam. 
Kami rindu ya Rabb, kami hanya sosok manusia yang hina, berlumuran dosa,,

Sudi kiranya Engkau menerima kami ya Rabb??

Kami sombong, kami lalai.. 
Kami hanya manusia awam, yang banyak kekeliruan..

Maafkan kami ya Rabb...
Air mata ini jadi saksi bisu penyesalan kami.. 
Saat mulut sudah tak mampu berbicara, 
Saat raga sudah tak mampu beranjak.. 
Hanya tetesan air mata kamilah yang menggambarkan penyesalan kami ya Rabb.. 
Kuharap, permintaan maafku bisa menghapuskan dosa. Melaju dengan pasti kepada satu tujuan teramat suci dan fitri  ini..

Meski wajah tak mampu bertatap Tangan tak bisa saling menjabat. Semoga coretan kata tanpa makna ini mampu menyentuh hati saudara...walaupun corona menghalangi namun tetap  terukir harap dalam doa. Kepada yang di atas sana permohonan tinggi mengalun laksana air yang jernih membersihkan noda.

Menjadi insan pilihan dan mendapatkan rahmat yang kita harapkan. Diri bercahaya ampunan sebesar lautan, seresik langit biru tanpa awan, bersih dengan sinar terang menyejukkan.

"Taqabbalallahu minna wa minkum, Shiyamana wa Shiyamakum. Ja’alanallaahu Minal ‘Aidin wal Faizin”
Artinya,: “Semoga Allah menerima amal-amal kami dan kamu, Puasa kami dan kamu. Dan semoga Allah menjadikan kami dan kamu termasuk dari orang-orang yang kembali (dari perjuangan Ramadhan) sebagai orang yang menang.”

Kami hamba yang banyak berbuat kesalahan.. 
Banyak tutur kata yang kerap kali dusta.. 
Banyak khilaf dalam bersikap.. 
Banyak khianat dalam berbuat... 
Banyak janji yang tidak ditepati.. 
Banyak prasangka yang berujung luka.. 
Sedangkan hembusan nafas kita pun tak tahu bila akan berhenti.. 
Dengan perasaan yang teramat dalam, dari hati nurani ... 
Taqabbalallahu minna wa minkum
Minnal Aidin wal Faidzin 
Mohon maaf lahir dan bathin,🙏

Wallahualam bish-shawabi.🌷

#SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1441 H🕌

                                                                                                                                                                                                                Ditulis oleh : Laras Wijiati xi tav